(Jaya Engineering)

Kamis, 24 Agustus 2017

Kecap Nasional, Dulu Bermodal Ribuan, Sekarang Milyaran


Tekad kuat mengantarkan Anton Tanuwidjaya menjadi juragan kecap. Di bawah merek Kecap Nasional, bisnisnya bertahan hingga lebih dari tiga dasawarsa dan mampu bersaing dengan pemain besar lain. Omzetnya sampai Rp 40 miliar sebulan.

Kecap Nasional adalah merek lokal yang diproduksi di bawah bendera PD Sari Sedap Indonesia, perusahaan yang kantor pusatnya di Bekasi, Jawa Barat. Selain Nasional, Sari Sedap juga memproduksi dua merek lain, yakni Masa dan Cabe Gunung. Produknya bukan hanya kecap, ada juga saus dan sirop. Namun, kecap, khususnya Kecap Nasional menjadi andalan.

Menurut pemilik Sari Sedap, Anton Tanuwidjaya, dari sisi volume penjualan, saus justru menempati porsi 65%-70% dari total produksi Sari Sedap. Namun, lantaran harga saus lebih murah ketimbang kecap, kontribusi pendapatan dua produk ini relatif sama. “Omzet per bulan Rp 30 miliar–Rp 40 miliar,” ujar pria berumur 67 tahun ini.


Anton merasa sangat bersyukur terhadap pencapaiannya saat ini dan tak pernah membayangkan bakal sesukses sekarang. Berawal bekerja di pabrik kertas dengan upah minim memang membuat Anton tidak cukup puas. Hingga, suatu kali, dia bertemu dengan kenalan yang mengajarkan cara membuat kecap yang baik dan enak.

Dengan modal awal dari tabungan pribadi dan pinjaman saudara sebesar Rp 3.000, dia keluar dari pabrik kertas dan memberanikan diri membuka usaha pembuatan kecap pada tahun 1974. Anton membikin sendiri resep kecap. Awalnya, kapasitas produksinya hanya 30 lusin botol ukuran 625 mililiter (ml) dalam sehari. 

Meski tak langsung berkembang besar, bisnis kecap Anton cukup stabil. Tahun 1978, dia memindahkan usahanya ke Bekasi lantaran pabriknya di Kota akan kena gusur. Berlokasi di pabrik baru ini, merek yang diproduksi Sari Sedap makin beragam. Ada dua merek baru: Nasional dan Masa. Kapasitas produksinya juga mulai naik menjadi 6.000–7.000 lusin botol ukuran 625 ml per bulan.

Saat ini, kapasitas produksi Kecap Nasional mencapai 100.000 lusin botol ukuran 625 ml dan 30.000 lusin isi ulang (refill) per bulan. Pabrik Sari Sedap di Bekasi yang seluas 15 hektare (ha) menyerap hingga 1.600 karyawan. Hebatnya, sejak dua tahun lalu, produk Sari Sedap bahkan sudah diekspor ke pasar mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Vancouver, Kanada, dengan merek Sari Sedap Indonesia.

Tahun ini, Sari Sedap berencana meluncurkan produk kecap baru yang kelasnya lebih premium. Anton menjanjikan, kualitas produk ini makin bagus. “Kami ingin menyasar pasar ritel,” ungkapnya. (sumber: http://peluangusaha.kontan.co.id)



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

TENTANG CV. GUDANG TEKNIK

Foto saya
Gudang Teknik (Jaya Engineering) adalah perusahaan profesional yang bergerak di bidang permesinan untuk pengolahan makanan atau snack seperti pilus, kacang atom, keripik, pie, dan lain-lain, termasuk kecap dan saos. Berdiri sejak tahun 1988 yang memiliki banyak pengalaman serta memproduksi mesin-mesin yang berteknologi canggih dan full otomatis. Dengan kerendahan hati (menerima segala pemasukan), bekerja terus-menerus dan pengembangan produk snacks baru yang sesuai dengan keinginan konsumen itu adalah misi dari perusahaan kami.